TULUNGAGUNG, Garuda Jatim – Universitas Airlangga (UNAIR) bekerjasama strategis dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung, Jawa Timur, yang ditandai dengan memorandum of understanding (MoU) di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa.
Rektor UNAIR, Mohammad Nasih, mengatakan bahwa kolaborasi tersebut bukan sekadar formalitas. Namun, perguruan tinggi tidak boleh berhenti pada fungsi mencetak lulusan, melainkan juga menjadi motor penggerak pembangunan daerah.
“Ruang lingkup kerja sama ini sangat luas, mulai dari pendidikan, kesehatan, pengembangan rumah sakit, penelitian, hukum, IPTEK, inovasi, hingga pengabdian masyarakat,” ujarnya. Sabtu (20/25)
Menurutnya, semua diarahkan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Inilah esensi UNAIR sebagai Kampus Berdampak, hadir untuk memberi manfaat nyata bagi masyarakat lokal, nasional, bahkan global.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR, Madyan, yang turut hadir dalam acara itu, menyampaikan fokus UNAIR pada riset terapan yang langsung menjawab kebutuhan daerah.
Ia menegaskan, mulai dari mengatasi tantangan kekeringan, menggali potensi ekonomi berbasis lokal, hingga menghadirkan inovasi layanan publik.
“Kami ingin riset UNAIR tidak berhenti di jurnal, tetapi menjelma sebagai solusi konkret bagi masyarakat Tulungagung. Termasuk melalui pelatihan dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lokal,” tegasnya.
Senada disampaikan oleh Bupati Tulungagung, Gatut Sunu, menyambut hangat kerja sama ini. Pihaknya menilai, dinamika pembangunan daerah membutuhkan mitra akademik yang kuat agar pemerintah tidak berjalan sendirian.
“Kapasitas riset, tenaga ahli, dan pengalaman pengabdian masyarakat UNAIR adalah energi baru bagi Tulungagung. Kita sudah melihat contohnya ketika IKA UNAIR turun tangan membangun sumur bor di wilayah selatan yang rawan kekeringan. Itu bukti nyata, bukan hanya janji,” ungkapnya.
Gatut Sunu menyatakan, prioritas kolaborasi selanjutnya adalah peningkatan layanan kesehatan. Salah satunya melalui pengembangan kapasitas RSUD dr. Iskak, yang menjadi rujukan utama masyarakat Tulungagung.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi titik awal akselerasi pembangunan Tulungagung berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi. Semangat yang digaungkan kedua belah pihak sama: membangun daerah dengan gotong royong akademik dan birokrasi.
“Mari kita jadikan momentum ini bukan akhir dari sebuah acara, melainkan awal perjalanan bersama untuk mencetak perubahan nyata,” imbuhnya.
Dengan kerja sama ini, UNAIR tak hanya menegaskan peran sebagai institusi pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai katalis pembangunan daerah.
“Tulungagung pun bersiap menatap masa depan yang lebih inklusif, sehat, dan inovatif melalui kolaborasi berkelanjutan dengan salah satu universitas terbaik,” tukasnya.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi