SUMENEP, Garuda Jatim – Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, resmi memulai program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem dan miskin.
Program ini menjadi langkah monumental dalam upaya pemerataan akses pendidikan berkualitas di pelosok negeri, termasuk di ujung timur Pulau Madura.
Kepala Sekolah Rakyat, Norani Yanuar S, mengungkapkan bahwa saat ini sekolah telah menampung 96 siswa, terdiri dari 46 siswa jenjang SD dan 50 siswa jenjang SMP.
“Untuk tahap awal, kami menyiapkan dua ruang kelas untuk SD dan dua ruang kelas untuk SMP. Semua kebutuhan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mulai dari guru, wali asuh, hingga fasilitas asrama sudah dipastikan sesuai standar. KBM akan dimulai setelah Pengenalan Lingkungan Sekolah pada 13 Oktober 2025. Kami ingin memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak, nyaman, dan penuh semangat,” ujarnya. Rabu (1/25)
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Sumenep, Mustangin, yang turut hadir dalam peresmian, menilai program ini sebagai jawaban nyata bagi keluarga miskin ekstrem.
“Sekolah Rakyat adalah terobosan strategis. Dengan adanya program ini, anak-anak dari keluarga miskin tidak lagi terbebani biaya pendidikan,” jelasnya.
Lebih dari itu, lanjut dia, pendidikan yang layak akan membuka jalan keluar dari lingkaran kemiskinan. Pihaknya di Dinsos siap bersinergi dengan sekolah dalam hal pendampingan sosial dan pemenuhan kebutuhan dasar anak-anak.
Ia menegaskan, data Dinas Pendidikan Sumenep menunjukkan, angka putus sekolah di wilayah ini masih menjadi pekerjaan rumah besar. Melalui hadirnya Sekolah Rakyat, pemerintah optimistis dapat menekan angka tersebut secara signifikan.
“Pemkab Sumenep mendorong agar Sekolah Rakyat terus berkembang, bukan hanya sebagai sarana belajar, tetapi juga sebagai rumah kedua yang menghidupkan semangat dan harapan anak-anak kurang mampu,” tegasnya.
Senada disampaikan oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyatakan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar program pendidikan, melainkan strategi pemerintah untuk memastikan setiap anak memperoleh hak dasar mereka tanpa terkendala biaya.
“Melalui Sekolah Rakyat, pemerintah ingin memastikan tidak ada anak yang tertinggal hanya karena keterbatasan ekonomi. Setiap anak berhak belajar, tumbuh cerdas, dan berkarakter,” paparnya.
“Program ini adalah investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi masa depan yang tangguh, kreatif, dan siap bersaing di era modern,” imbuh Fauzi.
Menurutnya, Sekolah Rakyat tidak hanya menyiapkan anak didik agar unggul secara akademik, tetapi juga menanamkan akhlak mulia dan karakter kebangsaan.
“Kami ingin anak-anak yang lahir dari Sekolah Rakyat ini kelak menjadi generasi yang mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah maupun bangsa,” tukasnya.
Pemerintah Kabupaten Sumenep juga menyiapkan lahan seluas 10 hektare di Desa Patean, Kecamatan Batuan, untuk pembangunan sekolah yang lebih representatif pada tahun 2026 mendatang.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi