SUMENEP, Garuda Jatim – Dunia pendidikan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kembali bergeliat setelah sempat menjalani pembelajaran daring.
Seluruh SMA dan SMK di bawah naungan Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah Sumenep kini resmi kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka penuh.
Keputusan ini diambil menyusul kondisi Sumenep yang dinilai aman dan kondusif, sehingga sekolah tidak lagi memiliki alasan untuk menunda pembelajaran secara langsung.
Kepala Cabdin Sumenep, Budi Sulistyo, mengungkapkan bahwa kebijakan daring sebelumnya hanya berlangsung singkat.
“Dari 68 SMA dan SMK di wilayah Cabdin hanya dua sekolah yang sempat melaksanakan KBM daring, yakni SMA Negeri 1 Sumenep dan SMK 1 Sumenep,” ujarnya. Senin (8/25)
“Sejak 2 September seluruh sekolah kembali ke pembelajaran tatap muka. Artinya, respon sekolah cepat dan tidak ada kendala serius dalam transisi ini,” tuturnya.
Hal ini menunjukkan adaptasi sekolah yang semakin matang dalam menghadapi dinamika kebijakan, baik karena faktor keamanan maupun kebutuhan teknis di lapangan.
Contohnya, lanjut dia, di SMA Negeri 1 Lenteng dengan 180 siswa, hanya 3 izin, 5 sakit, dan tidak ada yang alfa. Sekolah swasta pun relatif sama, artinya antusiasme siswa kembali ke kelas cukup tinggi.
Dengan sistem pelaporan harian dari wali kelas ke Cabdin, data kehadiran ini menjadi indikator penting bahwa pembelajaran tatap muka memang lebih efektif menjaga keterlibatan siswa dibanding daring.
“Kami sudah koordinasi dengan aparat kepolisian dan intelijen. Sampai hari ini tidak ada indikasi keterlibatan pelajar. Ini penting karena masa depan anak-anak jangan sampai terpengaruh hal-hal yang tidak semestinya,” tegasnya.
Pernyataan ini sekaligus menjadi jawaban atas keresahan orang tua yang khawatir anaknya terseret isu politik maupun sosial di luar ruang kelas.
Cabdin tidak hanya memastikan kelancaran KBM, tetapi juga menekankan perlunya pembinaan karakter. Guru dan kepala sekolah diimbau untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis siswa pasca masa pembelajaran campuran (daring-luring).
“Kami dorong sekolah menggelar pembinaan rutin, seperti apel, upacara, hingga kegiatan yang melibatkan TNI dan Polri. Harapannya siswa punya disiplin kuat, mental tangguh, dan lebih fokus pada masa depan,” imbuhnya.
Kembalinya KBM tatap muka penuh di Sumenep menandai sebuah momentum sekolah-sekolah kini semakin siap menghadapi dinamika sosial, keamanan, maupun tantangan teknologi.
“Tingkat kehadiran siswa yang tinggi memperlihatkan semangat baru, baik dari siswa, guru, maupun pihak sekolah,” tukasnya.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi