SAMPANG, Garuda Jatim – Ribuan demonstran yang menuntut pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) akhirnya terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di depan Gedung DPRD Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Aksi yang awalnya berjalan tertib berakhir ricuh setelah barisan massa yang datang sejak pukul 14.00 WIB itu dihalangi masuk ke area gedung wakil rakyat.
Mereka membawa spanduk dan poster bernada protes keras terhadap lamanya desa-desa di Sampang dipimpin oleh Penjabat (Pj) Kepala Desa.
“Kami ingin menyampaikan aspirasi langsung di depan gedung DPRD, bukan di jalan raya. Jangan halangi kami menyuarakan hak demokrasi!,” kata Koordinator Aksi, Mausul. Rabu (29/25)
Massa menyebut kekosongan kepemimpinan definitif di desa-desa Sampang telah menimbulkan beragam persoalan. Kebijakan desa dinilai stagnan, pelayanan publik tak berkembang, dan pembangunan mandek karena minimnya legitimasi pemimpin.
“Ada 143 desa dipimpin Pj Kades sejak 2021. Kami menuntut Pilkades digelar tahun 2026, dengan anggarannya masuk dalam APBD 2026,” tegas Mausul.
Seruan itu langsung disambut lantunan yel-yel massa yang makin panas di depan gerbang gedung DPRD.
Upaya massa merangsek melewati barikade aparat memicu dorong-mendorong. Lemparan benda tumpul melayang. Situasi berubah liar dalam hitungan detik.
Polisi yang terdesak melepas tiga tembakan gas air mata. Massa sempat terpukul mundur, namun hanya sekejap. Mereka balik menyerang, mencoba merobohkan pagar pengamanan.
Tembakan gas air mata kembali dimuntahkan lima kali tambahan untuk memukul mundur demonstran yang semakin beringas.
Sementara itu, sejumlah fasilitas publik di kawasan Alun-Alun Trunojoyo menjadi sasaran amukan.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan tujuh orang terluka akibat bentrokan tersebut, empat polisi dan tiga pendemo, dan telah mendapat penanganan medis.
Meski terdesak, massa tetap bertahan hingga jelang petang. Barulah pada pukul 16.40 WIB.
Sementara itu, Wakil Bupati Sampang, RKH Ahmad Mahfud, turun menemui massa bersama Kapolres, Dandim, dan sejumlah legislator.
Dalam pertemuan terbuka itu, mereka menandatangani berita acara penerimaan tuntutan pendemo.
“Saya yakin kehadiran anda semua untuk kebaikan Sampang. Saya mohon doa agar kami mampu mengawal tuntutan ini sampai tuntas,” tukas Mahfud.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi











