SUMENEP, Garuda Jatim – Pengusulan formasi R4 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur kembali menuai sorotan tajam.
Prosesnya diduga dianggap tidak transparan dan sarat kejanggalan, baik dari sisi nilai tes maupun rekam jejak pengabdian.
Seorang perseta berinisial Y, mengungkapkan ketidakpuasan atas sistem dasar pengusulan yang dinilai tidak adil.
“Kalau berdasarkan nilai tes PPPK terakhir, ada beberapa peserta dengan skor tinggi justru tidak masuk. Ironisnya, yang lolos malah nilainya lebih rendah,” ujar Y dengan nada kritis. Kamis (11/25)
Tak berhenti di situ, Y juga menyoroti aspek pengabdian yang mestinya menjadi salah satu indikator penilaian.
“Ada yang sudah lama mengabdi, bertahun-tahun, tapi tidak lulus. Sementara yang pengabdiannya masih sebentar justru dinyatakan lolos,” tegasnya.
Fenomena ini memunculkan tanda tanya besar, lanjut dia, dasar apa yang sebenarnya dipakai dalam pengusulan R4 PPPK paruh waktu, dan apakah murni dari hasil objektif seleksi, ataukah ada faktor lain yang sengaja ditutup rapat.
“Ketidakjelasan kriteria seleksi seperti ini berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap sistem rekrutmen aparatur negara. Apalagi PPPK seharusnya menjadi pintu masuk bagi tenaga honorer dan masyarakat berkompetensi untuk mendapat kepastian kerja yang adil,” imbuhnya.
Kekecewaan ini juga bisa berdampak lebih jauh. Bukan hanya pada moral peserta yang dirugikan, tetapi juga pada reputasi instansi terkait yang dianggap gagal menegakkan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan meritokrasi.
“Kami menunggu penjelasan resmi dari pihak Kepa Bidang Ketenagakerjaan bahkan Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, apakah ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengusulan R4 PPPK paruh waktu? Atau kasus ini akan kembali menguap tanpa penyelesaian, meninggalkan luka ketidakadilan,” tukasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkanK epala Bidang (Kabid) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Akhmad Fairusid Dan Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Agus Dwi Saputra belum merespon dan memberikan keterangan lebih lanjut bahkan menghindar dari ruang kerjanya.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi