SUMENEP, Garuda Jatim— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, melepas pengiriman 24,1 ton Refuse Derived Fuel (RDF), bahan bakar alternatif hasil olahan sampah, ke PT Solusi Bangun Indonesia (SBI).
Pengiriman perdana ini sekaligus menandai dimulainya kerja sama strategis DLH dan PT SBI, yang digagas untuk memperkuat sinergi pengolahan sampah berkelanjutan, ramah lingkungan, dan bernilai ekonomi.
Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim, yang hadir langsung menyaksikan prosesi penandatanganan dan pelepasan RDF, menyampaikan bahwa pengelolaan sampah telah menjadi pekerjaan besar pemerintah daerah.
Meski demikian, pihaknya optimistis persoalan ini dapat diatasi dengan kolaborasi yang kuat.
“Tidak ada yang mustahil kalau kita mau berikhtiar. Kerja sama ini bukan hanya soal pengelolaan sampah, tetapi bagian dari pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Sumenep,” ujar Wabup Imam. Jum’at (7/11/25)
Ia menambahkan, upaya mengubah sampah menjadi RDF merupakan langkah nyata agar sampah tidak hanya sekadar tertimbun, tetapi mampu menjadi energi alternatif yang mendukung industri.
Wabup menyoroti persoalan sampah yang tak hanya terjadi di wilayah daratan, namun juga di kepulauan.
Ia menilai daerah kepulauan perlu diperhatikan karena memiliki tantangan pengelolaan sampah yang tidak ringan.
“Saya sudah sampaikan kepada Plt Kepala DLH agar persoalan sampah di kepulauan juga menjadi prioritas. Di sana, tumpukan sampah juga cukup banyak dan butuh solusi nyata,” tegasnya.
Dengan demikian, Pemkab berharap inovasi pengolahan sampah dapat dirasakan merata, tidak hanya terpusat di wilayah utama.
Sementara itu, Direktur Operasional PT SBI, Edi Sarwono, menilai kerja sama dengan Pemkab Sumenep merupakan gebrakan penting menuju pembangunan rendah karbon dan berenergi terbarukan.
“Kalau dulu sampah identik dengan sesuatu yang kotor dan menjijikkan, sekarang sampah justru memberi manfaat. RDF ini membuktikan bahwa sampah bisa menjadi sumber energi alternatif yang nyata,” paparnya.
Edi menjelaskan, RDF dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam industri semen sehingga dapat mengurangi emisi karbon dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Hal ini sekaligus mengurangi timbunan sampah yang selama ini membebani Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Ini sinergi yang memperkuat pengelolaan limbah sekaligus mendukung penggunaan energi terbarukan di sektor industri,” tambahnya.
“RDF tidak hanya membantu menekan volume sampah di TPA, tapi juga berkontribusi pada penyediaan energi alternatif bagi industri. Ini sinergi yang membawa manfaat nyata bagi semua pihak,” tukasnya.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi











