Massa AMS Geruduk DPRD Sumenep, Tuding Dewan Hilang Fungsi dan Tak Berpihak pada Rakyat

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 20:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aliansi Masyarakat Sumenep saat menggelar aksi demontrasi di depan gedung DPRD (Za - garudajatim.com)

i

Aliansi Masyarakat Sumenep saat menggelar aksi demontrasi di depan gedung DPRD (Za - garudajatim.com)

SUMENEP, Garuda Jatim – Gelombang protes besar-besaran mengguncang Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Seusai menggelar aksi di depan Mapolres Sumenep, ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sumenep (AMS) bergerak menuju kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Sabtu (30/8/2025) sore, guna menuntut wakil rakyat turun tangan menjawab keresahan masyarakat.

Aksi tersebut berlanjut hingga malam hari. Dalam orasi lantangnya, Mohammad Nor, juru bicara aksi, menuding DPRD Sumenep kehilangan marwah sebagai representasi rakyat.

“Dewan perwakilan rakyat di Sumenep hari ini sudah kehilangan fungsinya. Mereka sibuk dengan urusan komisi, bukan nasib rakyat,” ujarnya.

Ia menyindir kondisi politik nasional, dengan menyebut tragedi di DPR RI baru-baru ini bukan sekadar musibah kesehatan, melainkan dibunuh oleh kepentingan.

Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Ardianta Alzi Candra, menyoroti fakta memilukan, Sumenep masih menempati peringkat ketiga kabupaten termiskin di Jawa Timur.

“Selama puluhan tahun, problem kemiskinan tidak pernah terpecahkan. DPRD mestinya berdiri di sisi rakyat, bukan berpaling dari penderitaan mereka,” katanya.

Ketegangan memuncak ketika massa mengetahui tidak ada satu pun anggota dewan yang hadir.

Sekretaris DPRD, Yanuar Yudha Bachtiar, sempat turun menemui demonstran, namun ditolak mentah-mentah.

Beberapa saat kemudian, Ketua DPRD Sumenep H. Zainal Arifin akhirnya muncul. Ia menjelaskan bahwa semua legislator tengah berada di dapil masing-masing dalam agenda reses.

“Saya minta agar aksi ini digelar ulang pada Selasa (3/9/2025), karena pada hari itu seluruh anggota DPRD akan hadir di rapat paripurna,” tegas Zainal.

Namun, pernyataan itu tidak memadamkan api kekecewaan. Massa bersikeras agar dewan segera hadir malam itu juga, bahkan sebagian mengancam bermalam di halaman DPRD.

Pantauan di lapangan, ban bekas yang dibakar membuat pagar timur kantor DPRD menghitam. Pintu masuk sisi timur pun disegel demonstran, sementara aparat TNI-Polri berjaga ketat agar aksi tetap kondusif.

Aksi AMS tidak lepas dari tragedi nasional. Massa mengaku geram atas kematian Affan Kurniawan, driver ojek online, yang tewas dalam insiden aksi 28 Agustus 2025 di Jakarta. Ia diduga dilindas kendaraan taktis polisi saat pengamanan massa.

Dalam orasinya, AMS menyebut peristiwa itu sebagai pembunuhan terstruktur. Mereka mengaitkannya dengan sejarah panjang kekerasan aparat sejak 1960-an hingga tragedi Mei 1998.

Empat tuntutan mereka antara lain:

1. Kapolres Sumenep menindak tegas aparat represif.

2. Menjamin tidak ada lagi kekerasan hingga pembunuhan terhadap rakyat.

3. Kapolri diminta mundur sebagai tanggung jawab moral.

4. Hukum seberat-beratnya pelaku penyebab kematian Affan.

Senada disampaikan oleh Kapolres Sumenep, AKBP Rivanda, yang sempat menemui massa, menyatakan belasungkawa dan menegaskan kasus tersebut sudah ditangani Propam Mabes Polri dengan tujuh anggota diperiksa.

“Kami apresiasi aksi AMS yang tertib. Saya pastikan, setiap anggota yang terbukti melanggar akan ditindak,” tuturnya.

Ia membuka pintu bagi AMS untuk mengawal proses hukum agar tidak berhenti di tengah jalan.

Aksi AMS kali ini tidak hanya memprotes aparat kepolisian, tetapi juga menyoroti lemahnya fungsi kontrol DPRD terhadap berbagai persoalan mendasar di daerah.

Meski Ketua DPRD berjanji semua legislator hadir Selasa depan, massa masih bertahan hingga malam. “Kami ingin bukti, bukan janji,” teriak mahasiswa di depan gedung DPRD.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan massa masih mengepung kantor parlemen daerah, menjadikan Sabtu malam di Sumenep sebagai catatan penting ketegangan antara rakyat dan wakilnya sendiri.(Za/Di)

Facebook Comments Box

Penulis : Za

Editor : Redaksi

Follow WhatsApp Channel garudajatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Syahwan Effendi Ditunjuk Plt Sekda Sumenep, Bupati: Pastikan Roda Pemerintahan Tidak Terganggu
Cipayung Plus Sumenep Gruduk Mapolres, Ini Tuntutannya
Arutala di Langit Batik Sumenep: Festival 2025 Jadi Panggung Kolaborasi Nasional-Lokal
Ratusan Warga Desa Karang Anyar Antusias Ikuti Karnaval, Kades: Ini Terlaksana Tiap Tahun
Minta Pihak Terlibat Wajib Dihukum dan Disanksi Terkait Kasus Ojo Jakarta, FKJOB Jember Gelar Demo
Target 4.250 Anak Divaksinasi Campak, Puskesmas Pamolokan Lakukan Swiping di Desa
Polres Sumenep Kirim Do’a Bersama untuk Affan Kurniawan, Driver Ojol Jakarta
KLB Campak, Menkes RI: Antisipasi Tiga Kabupaten di Madura dengan Surveilans Termasuk Sumenep
Berita ini 36 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 1 September 2025 - 13:42 WIB

Syahwan Effendi Ditunjuk Plt Sekda Sumenep, Bupati: Pastikan Roda Pemerintahan Tidak Terganggu

Senin, 1 September 2025 - 12:43 WIB

Cipayung Plus Sumenep Gruduk Mapolres, Ini Tuntutannya

Minggu, 31 Agustus 2025 - 18:59 WIB

Arutala di Langit Batik Sumenep: Festival 2025 Jadi Panggung Kolaborasi Nasional-Lokal

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 20:30 WIB

Ratusan Warga Desa Karang Anyar Antusias Ikuti Karnaval, Kades: Ini Terlaksana Tiap Tahun

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 20:09 WIB

Massa AMS Geruduk DPRD Sumenep, Tuding Dewan Hilang Fungsi dan Tak Berpihak pada Rakyat

Berita Terbaru

Cipayung Plus Sumenep saat melakukan aksi demontrasi di Mapolres Sumenep (Za - garudajatim.com)

Berita

Cipayung Plus Sumenep Gruduk Mapolres, Ini Tuntutannya

Senin, 1 Sep 2025 - 12:43 WIB