SUMENEP, Garuda Jatim – Team Rang Rang Tedung (RRT) dari Desa Aeng Tong Tong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, bakal melaksanakan ajang layangan tradisional dan layangan LED.
Kegiatan tersebut dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, dengan mengusung tema ‘Ngunjuk Lajengan Abareng Bupati’. Kegiatan tersebut rencana digelar pada 23 Agustus 2025 mendatang di Lapangan RRT Dusun Andana.
Ketua Panitia Pelaksana, Ivan Arisandi, mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk upaya mempererat nilai kebangsaan dan melestarikan budaya kepada generasi muda.
“Tujuan dari kegiatan ini merupakan pelestarian tradisi lokal, khususnya permainan layangan yang telah usia tua juga ikut serta dalam kegiatan ini,” ujarnya. Rabu (6/25)
Ia menegaskan, ada dua kategori lomba yang akan dipertandingkan yaitu Lomba Layangan Tradisional Ga’dungan dan Lomba Layangan LED (berhias lampu).
“Kami membuka kesempatan event ini untuk masyarakat Sumenep yang ingin berpartisipasi. Kami mengajak untuk masyarakat untuk merayakan sama-sama momentum kemerdekaan dengan melestarikan seni, tradisi dan budaya,” tegasnya.
Sementara itu, tokoh pemuda Desa Aeng Tong Tong, Heriyanto, mengapresiasi dan memberi dukungan penuh terhadap gagasa event tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung terhadap gelaran ini, karena moment seperti ini merupakan media edukasi nilai-nilai luhur kita,” ucapnya.
“Dalam gelaran ini, banyak pengetahuan yang perlu dipetik oleh generasi muda, seperti kreativitas dan gotong-royong itu merupakan ciri khas masyarakat Madura khusus Sumenep,” imbuhnya.
Senada disampaikan oleh Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi Wongsojudo, menyampaikan bahwa dalam kegiatan tersebut tidak akan diikuti oleh kalangan remaja atau anak-anak saja, namun orang tua juga bakal ikut serta.
“Ada perpaduan dua lomba yang unik dan menarik yaitu Ga’dungan dan layanan Led. Ga’dungan mayoritas masyarakat yang sudah tua yang melepaskan, kalau Led baru yang anak-anak atau remaja,” kata Fauzi.
Suatu hal menarik, sambung dia, apalagi kolaborasi antara orang tua dan anak-anak disatukan dalam event tradisional.
“Ayo kita saksikan dan ikuti kegiatan ini bersama-sama dan kita lestarikan seni, tradisional, dan budaya kita, agar anak-anak Sumenep tumbuh sebagai generasi emas,” tukasnya.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi