SUMENEP, Garuda Jatim – Kobaran api melahap kompleks pertokoan milik almarhum H. As’ad sekitar pukul 07.00 WIB, membakar habis lima unit toko yang berdiri berdampingan di Dusun Larangan, Desa Ketawang Larangan, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Kamis (23/10/2025).
Asap tebal pertama kali terlihat keluar dari Toko Onderdil milik Ahmad Izzi. Warga yang melintas sempat berusaha mendobrak pintu toko yang masih tertutup, namun api dengan cepat membesar dan menjalar ke toko-toko di sebelahnya.
Dalam waktu singkat, Toko Jamu milik Umar, Toko Sembako milik Umri, Toko Sandal milik Ilyas, dan Toko Sembako milik Zaihul Anam turut dilalap si jago merah.
“Api cepat sekali membesar, mungkin karena bahan dagangan mudah terbakar. Kami sempat menyiram pakai air seadanya, tapi tidak mampu menahan api,” tutur salah satu warga setempat, Rafi (43), saat ditemui di lokasi.
Empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan dan tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 WIB.
Petugas berjuang keras memadamkan kobaran api di tengah kondisi bangunan yang sudah mulai ambruk.
Setelah satu jam berjibaku, api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 09.00 WIB. Proses pendinginan dilanjutkan hingga menjelang siang.
Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar. Hampir seluruh barang dagangan dan perabot toko hangus tanpa sisa.
Menurut hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) awal, penyidik Polres Sumenep menduga kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.
“Dari hasil pemeriksaan awal dan keterangan saksi, kuat dugaan api berasal dari hubungan arus pendek listrik di salah satu toko,” jelas Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti.
Ia menegaskan, penyelidikan lanjutan tetap dilakukan bersama tim pemadam kebakaran dan pemerintah desa untuk memastikan titik awal api dan memastikan tidak ada unsur kelalaian yang bersifat pidana.
“Kami juga mengimbau masyarakat agar rutin memeriksa instalasi listrik, terutama yang sudah lama atau tidak sesuai standar. Begitu melihat percikan atau bau gosong, segera laporkan agar bisa ditangani sebelum menimbulkan bahaya,” tegasnya.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi para pemilik usaha di kawasan padat pertokoan, khususnya di wilayah dengan bangunan berhimpitan tanpa sistem proteksi kebakaran memadai.
Minimnya alat pemadam ringan (APAR) dan instalasi listrik yang tidak tertata rapi sering menjadi pemicu bencana serupa di tingkat lokal.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi











