SUMENEP, Garuda Jatim – Tekanan pengangguran yang kian menghantui generasi muda di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur akhirnya mendapat jawaban konkret.
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sumenep pada 17 September 2025 ini akan menggelar Job Fair besar-besaran di Gedung Korpri, dengan menyediakan 2.992 lowongan kerja dari berbagai perusahaan nasional maupun lokal yang siap merekrut langsung pencari kerja.
Acara ini bukan sekadar rutinitas seremonial, melainkan langkah serius pemerintah daerah dalam menjembatani jurang antara pencari kerja dan dunia usaha.
Ratusan posisi mulai dari level operator, tenaga administrasi, tenaga teknis, marketing, hingga level manajerial akan dibuka.
“Job Fair ini adalah bentuk keberpihakan pemerintah pada masyarakat. Kami ingin anak muda Sumenep tidak hanya bermimpi, tetapi mendapatkan peluang kerja yang nyata,” ujar Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Disnaker Sumenep, Eko Kurniawan. Senin (8/25)
Ia mengatakan, Sumenep yang memiliki jumlah penduduk usia produktif terbesar di Madura tentu menghadapi tantangan serius.
Disnaker memandang Job Fair sebagai salah satu instrumen cepat untuk menyerap tenaga kerja lokal sekaligus mengurangi migrasi kerja yang kerap membuat SDM potensial meninggalkan daerah.
“Pemerintah daerah tidak ingin warganya hanya menjadi penonton di tengah geliat ekonomi. Hadirnya ribuan lowongan ini adalah wujud komitmen pemerintah bersama dunia usaha agar putra-putri daerah bisa bekerja dan berkembang di tanah sendiri,” katanya.
Dengan konsep ini, lanjut dia, Job Fair menjadi ruang edukasi sekaligus rekrutmen, sehingga pencari kerja pulang tidak dengan tangan kosong, melainkan dengan pengetahuan baru yang meningkatkan daya saing.
Sejak diumumkan, agenda Job Fair ini sudah menyedot perhatian luas. Ribuan pencari kerja diperkirakan akan menyerbu Gedung Korpri. Mereka datang tidak hanya dari kalangan fresh graduate, tetapi juga pekerja yang ingin mencari peluang baru atau bahkan yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Bagi banyak anak muda Sumenep, hal ini dipandang sebagai momentum emas untuk mengawali karier. Sementara bagi perusahaan, ini kesempatan menemukan talenta lokal yang selama ini tersembunyi di daerah,” tambahnya.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tantangan digitalisasi, Job Fair Disnaker 2025 diharapkan menjadi titik balik.
Ia bukan hanya menjawab persoalan pengangguran, tetapi juga menegaskan bahwa Sumenep serius menyiapkan ekosistem ketenagakerjaan yang sehat, inklusif, dan berdaya saing.
“Job Fair ini harus menjadi tonggak, bukan sekadar event tahunan. Kami ingin dampaknya nyata, yaitu berkurangnya angka pengangguran dan meningkatnya kualitas tenaga kerja lokal,” tandasnya.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi