SUMENEP, Garuda Jatim – Pada momentum peringatan Hari Kesaktian Pancasila hari ini, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Achmad Dzulkarnain, menyampaikan pesan tajam.
“Jangan biarkan Pancasila menjadi hiasan seremonial semata, mari kita uji hidupnya lewat tindakan nyata di tengah masyarakat.” ujarnya. Rabu (1/25)
Dzulkarnain menjelaskan, ketika bangsa Indonesia kembali memperingati tanggal 1 Oktober, momentum ini diwarnai oleh tantangan klasik dan kontemporer, polarisasi politik, pergeseran nilai pada generasi milenial atauGen Z, serta rentannya narasi di ruang maya yang bisa memicu konflik sosial.
Pihaknya menyoroti bahwa peringatan Pancasila kali ini harus berorientasi pada rezim kerja, bukan sekedar retorika kenangan sejarah.
“Kalau Pancasila hanya disampaikan saat 1 Oktober, maka itu bermasalah, Pancasila harus hidup dalam keputusan pejabat, kebijakan pemerintah, dan sikap warga sehari-hari. Perlu ada aksi nyata yang bisa dirasakan masyarakat.” tegasnya.
Ia mengingatkan, bahwa tantangan kebangsaan hari ini tidak datang dari luar saja (seperti ideologi asing), tetapi dari dalam. Apatisme, ketidakpedulian, dan perpecahan melalui media sosial.
Oleh karena itu, lanjut dia, kesaktian Pancasila mesti diuji melalui kerja bersama, toleransi di masyarakat lokal, partisipasi warga dalam pembangunan, dan penguatan lembaga sosial demokratis.
“Kita jangan pernah bosan untuk memupuk nasionalisme sebagai perekat kebangsaan Indonesia dan mewariskannya kepada generasi penerus,” imbuhnya.
“Upaya memupuk nasionalisme harus terus dilakukan, diwariskan, dan diukur lewat kontribusi nyata setiap elemen masyarakat. Jika nilai itu hidup di ruang-ruang praktik sekolah, keluarga, organisasi sosial, media, maka Pancasila tidak hanya sakral di buku teks, tetapi nyata di kehidupan bermasyarakat,” tukasnya.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi