SUMENEP, Garuda Jatim – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyiapkan strategi besar dalam penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tahun 2025.
Sebanyak Rp1,6 miliar anggaran daerah digelontorkan untuk menjalankan 14 program prioritas.
Kepala Dinsos P3A Sumenep, Mustangin, mengatakan program tersebut diarahkan untuk memperkuat perlindungan sosial bagi kelompok rentan.
“Sasaran utamanya meliputi eks penderita pasung, penyandang disabilitas, gelandangan, pengemis, hingga pemulung,” ujarnya. Kamis (21/25)
Mustangin menegaskan, selama mereka tinggal di RPS, kebutuhan hidupnya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
“Masa tinggal bagi pemulung dan gelandangan di RPS adalah lima hari, sesuai dengan SOP yang berlaku. Untuk penanganan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Dinsos P3A berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan,” katanya.
Dinsos Sumenep, lanjut dia, ingin menekan angka kemiskinan ekstrem sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat pada jalanan. Jadi RPS difungsikan sebagai titik balik kehidupan mereka.
“Selain itu, program lain yang akan dijalankan meliputi pemulihan kesehatan mental bagi eks pasung, pemberdayaan ekonomi keluarga disabilitas, hingga pendampingan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan,” jelasnya.
Pihaknya menyatakan, langkah ini sekaligus menjadi bagian dari target besar Pemkab Sumenep dalam memperluas jangkauan layanan sosial, baik di wilayah daratan maupun kepulauan.
“Pemerintah daerah juga membuka ruang kolaborasi dengan lembaga sosial dan komunitas masyarakat agar program tidak berjalan parsial,” imbuhnya.
“Kami berharap, ini bisa memperkuat ketahanan sosial masyarakat sekaligus menekan risiko munculnya kembali masalah sosial yang selama ini kerap muncul di ruang publik,” tukasnya.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi