SUMENEP, Garuda Jatim – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggagas pembangunan dua unit gudang penyimpanan benih (warehouse) yang akan mulai dibangun pada tahun anggaran 2025.
Pembangunan ini menyerap anggaran sebesar Rp1 miliar dari APBD Sumenep dan akan difokuskan di dua titik strategis di Kecamatan Rubaru, yaitu Desa Banasareh dan Desa Bunbarat, dua desa dengan intensitas aktivitas pertanian cukup tinggi namun minim infrastruktur penyimpanan pertanian yang memadai.
Kepala Bidang Pertanian DKPP Sumenep, Erfan Effendi, menguraikan bahwa tujuan utama pembangunan warehouse ini adalah untuk menjaga mutu benih, memperpanjang masa simpan, serta melindungi dari serangan hama dan pengaruh cuaca.
“Kedua gudang tersebut diperuntukkan bagi dua kelompok tani di Kecamatan Rubaru, yakni Poktan Anugerah dari Desa Banasareh dan Poktan Sumber Anyar dari Desa Bunbarat,” ujarnya. Selasa (5/25)
Kedua kelompok tani, lanjut dia, ini telah mengajukan permohonan pembangunan gudang dan disetujui oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur.
“Adapun ukuran masing-masing gudang diperkirakan seluas 15 meter x 15 meter,” ucapnya.
“Untuk perlengkapan penyimpanan di dalam gudang akan dipenuhi langsung oleh masing-masing kelompok tani,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menyampaikan bahwa proses pembangunan masih dalam tahap lelang melalui sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
“Setiap gudang dialokasikan anggaran sebesar Rp500 juta. Nantinya difungsikan sebagai tempat penyimpanan benih bawang merah,” katanya.
Ia menegaskan, bahwa bawang merah yang dibudidayakan di wilayah Rubaru merupakan varietas lokal khas Sumenep yang perlu dilestarikan dan diperkuat eksistensinya.
“Kita punya varietas lokal yang harus kita banggakan. Maka dari itu, penting bagi kita untuk terus mengembangkannya melalui dukungan infrastruktur,” tegasnya.
Inung, sapaan akrabnya, menargetkan proses konstruksi akan segera dimulai setelah tahap lelang rampung.
“Paling lambat pada bulan September 2025, pembangunan sudah mulai dikerjakan dengan estimasi penyelesaiannya sekitar 90 hari,” tukasnya.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi