SUMENEP, Garuda Jatim – Kelompok Kerja Kepala Madrasah Tsanawiyah (KKMTs) Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, laksanakan pertemuan rutin.
Melalui pertemuan yang digelar di Yayasan An-Nur, seluruh kepala madrasah menyatukan gagasan untuk membangun sistem pendidikan madrasah yang lebih mendalam, inklusif, dan berpihak pada peserta didik.
Namun, kali ini tidak sekadar menjadi agenda formal, tetapi forum strategis yang membahas isu-isu pendidikan yang menjadi arus utama nasional dan global.
Ketua KKMTs Bluto, Qawi, mengatakan bahwasanya pertemuan rutin ini guna membahas Pembelajaran Mendalam (PM), Kurikulum berbasis Cinta (KBC), Pendidikan Perubahan Iklim (PPI), Madrasah Ramah Anak (MRA) dan Madrasah inklusi.
“Dalam momentum ini, juga dilaksanakan pengarahan pengawas, dan Perubahan regulasi yang berkaitan dengan kurikulum,” ujarnya. Minggu (20/25)
Pihaknya menyampaikan, ada 29 lembaga pendidikan di Kecamatan Bluto, ikut dalam acara diseminasi dan sosialisasi periode 2025-2028.
“Hal ini tentunya untuk merespon positif terkait dengan perubahan kurikulum, peningkatan kualitas kinerja KKMTs,” jelasnya.
Ia berharap, dengan acara ini bisa menambah semangat Kepala Madrasah dalam memimpin lembaganya masing-masing, dan langkah KKMTs lebih terarah.
“Madrasah harus hadir sebagai ruang edukatif yang tidak tercerabut dari identitas lokal. Kurikulum baru harus menyatu dengan budaya, bahasa, dan kehidupan masyarakat,” tukasnya.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi