SUMENEP, Garuda Jatim – Upaya mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan terus bergulir di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Hal ini dibuktikan melalui Panen Raya Padi Musim Tanam Ke-3 (MT-3) yang digelar di lahan pertanian Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Bunpenang, Kecamatan Dungkek.
Kegiatan tersebut menjadi momentum strategis dalam memperkuat target swasembada pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Momentum panen raya berlangsung meriah dan penuh optimisme, dihadiri oleh Dandim 0827 Sumenep, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Kabag SDM Polres Sumenep AKP Widiarti, S.H., Kepala BPS Sumenep, Kepala Bulog Sumenep, Kapolsek Dungkek, serta para kelompok tani, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petani Bunpenang dan wilayah Dungkek yang tetap produktif di tengah ketidakpastian iklim dan dinamika dunia pertanian saat ini.
“Keberhasilan panen raya ini merupakan bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat berjalan dengan baik. Kita tidak hanya menanam padi, tetapi juga menanam harapan untuk ketahanan pangan Sumenep dan Indonesia,” ujarnya. Selasa (28/25)
Pihaknya menegaskan, Pemerintah Kabupaten Sumenep akan terus hadir dalam mendukung penyediaan sarana produksi pertanian, pendampingan penyuluh, serta membuka akses pasar yang lebih luas agar nilai ekonomi gabah petani semakin menguntungkan.
Petani Dungkek dikenal gigih mengolah lahan sawah yang sebagian besar merupakan lahan tadah hujan.
Namun, Inung sapaan akrabnya menyampaikan, melalui inovasi pola tanam, pemanfaatan varietas unggul, dan dukungan alat mesin pertanian modern, mereka mampu melakukan tanam hingga tiga musim.
Capaian ini menjadi indikator positif, Sumenep bukan hanya daerah agraris, tetapi juga motor penyokong ketahanan pangan Jawa Timur bagian timur.
Kehadiran Bulog dalam panen raya tersebut juga memperkuat keyakinan petani bahwa hasil panen dapat terserap optimal. Dengan demikian, ketidakpastian harga pada saat puncak produksi dapat diminimalisir.
BPS Sumenep menilai, peningkatan produksi padi MT-3 dapat berkontribusi pada stabilitas stok pangan daerah, sekaligus menjadi variabel penting dalam pengendalian inflasi sektor pangan.
“Kami berharap para petani terus berinovasi, menjaga kualitas dan produktivitas. Pemerintah berkomitmen memberikan dukungan penuh agar kehidupan petani semakin sejahtera,” tutup Inung.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi











