SUMENEP, Garuda Jatim – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelontorkan dana Rp29.343.457.067,00 untuk program rehabilitasi sekolah dasar (SD) yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Dari total anggaran tersebut, Rp22.192.607.067,00 bersumber dari APBN untuk 13 Sekolah Dasar, empat Sekolah Menengah Pertama, dan 5 Taman Kanak- kanak. Sedangkan Rp7.150.850.000,00 berasal dari APBD untuk 16 SD.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar Disdik Sumenep, Ardiansyah Ali Sochibi, menyatakan hingga pertengahan Oktober 2025, progres fisik rehabilitasi telah mencapai sekitar 30 persen, dengan target penyelesaian seluruhnya pada Desember 2025 mendatang.
Rehabilitasi yang dilakukan, lanjut dia, tidak sekadar memperbaiki tampilan bangunan, tetapi menyentuh berbagai fasilitas vital penunjang proses belajar mengajar.
“Beberapa item pekerjaan meliputi perbaikan ruang kelas yang rusak berat maupun sedang, pembangunan dan perbaikan toilet siswa dan guru, revitalisasi Unit Kesehatan Sekolah (UKS), perpustakaan, serta ruang guru,” ujarnya. Selasa (14/10/2025)
“Pendidikan yang baik harus dimulai dari lingkungan belajar yang aman, bersih, dan layak. Karena itu, perbaikan fasilitas ini menjadi fokus utama kami tahun ini,” katanya.
Ia menegaskan, untuk pelaksanaan rehabilitasi dilakukan dengan dua mekanisme berbeda.
“Untuk proyek yang didanai APBN, Disdik Sumenep menerapkan sistem swakelola, di mana sekolah menjadi pelaksana langsung dengan pendampingan teknis dari tim dinas,” tegasnya.
“Sementara proyek yang bersumber dari APBD dikerjakan dengan sistem non-faktual, yakni melalui model kerja sama dengan penyedia lokal yang melibatkan masyarakat sekitar,” imbuhnya.
“Kami ingin pemberdayaan masyarakat tetap berjalan, khususnya di wilayah kepulauan. Karena itu, sistem swakelola menjadi pilihan agar tenaga lokal bisa dilibatkan dan pengawasan lebih efektif,” jelasnya.
Hingga saat ini, pihaknya mengatakan, sebagian besar pekerjaan telah memasuki tahap perbaikan struktur dan penyelesaian atap bangunan. Di sejumlah titik, pengerjaan toilet dan ruang guru baru juga sudah dimulai.
“Kami terus melakukan monitoring dan evaluasi rutin agar pelaksanaan sesuai jadwal. Target kami, seluruh proyek rehabilitasi selesai pada Desember 2025 dan bisa langsung digunakan siswa saat tahun ajaran baru,” tukasnya.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi