SUMENEP, Garuda Jatim – Pascagempa bumi berkekuatan 6,5 magnitudo yang mengguncang Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, prajurit TNI dari Kodim 0827 langsung turun tangan membantu warga terdampak.
Sejak hari pertama bencana, para Bintara Pembina Desa (Babinsa) diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk melakukan evakuasi, membantu pembersihan puing, hingga mendampingi proses asesmen kerusakan.
Komandan Koramil 0827/20 Sapudi, Kapten Kav Suparman, mengatakan bahwa kehadiran Babinsa di tengah warga bukan sekadar sebagai tenaga bantuan, melainkan juga menjadi penguat mental bagi masyarakat yang tengah berjuang bangkit dari keterpurukan.
“Kami tidak hanya membawa bantuan fisik, tapi juga hadir untuk menguatkan mental warga yang terdampak,” ujarnya. Senin (6/25)
Menurut Suparman, data sementara menunjukkan ratusan bangunan rusak di dua kecamatan terdampak, yakni Gayam dan Nonggunong.
Di Kecamatan Gayam tercatat 389 bangunan mengalami kerusakan, sementara enam warga dilaporkan luka-luka akibat reruntuhan bangunan.
“Di Kecamatan Nonggunong, kerusakan mencakup puluhan rumah, sekolah, dan tempat ibadah. Kami terus membantu pendataan agar bantuan bisa tersalurkan secara tepat,” jelasnya.
Selain bantuan dari TNI, berbagai instansi pemerintah dan lembaga sosial juga mulai berdatangan ke Pulau Sapudi. Kodim 0827 Sumenep memastikan seluruh logistik yang dikirim dapat terdistribusi sesuai kebutuhan warga.
“Proses pendataan dan distribusi bantuan terus kami kawal bersama Polri dan pemerintah daerah. Sinergi ini penting agar tidak ada warga yang terlewat,” paparnya.
Sementara itu, para Babinsa terlihat aktif membantu warga membersihkan puing-puing bangunan dan mengevakuasi barang-barang berharga yang masih bisa diselamatkan. Di beberapa titik, tenda darurat juga mulai didirikan sebagai tempat tinggal sementara bagi keluarga yang rumahnya roboh.
Hingga kini, Kodim 0827 Sumenep masih terus menambah personel di lapangan. Upaya pemulihan sosial dan infrastruktur diperkirakan berlangsung beberapa pekan ke depan, sambil menunggu hasil asesmen resmi dari pemerintah daerah.(Za/Di)
Penulis : Za
Editor : Redaksi











