Stunting di Sumenep Turun Drastis, Program Genting Jadi Kunci Menuju Generasi Emas

Jumat, 17 Oktober 2025 - 08:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinkes P2KB Sumenep, Ellya Fardansah, saat menyampaikan tentang angka stunting (Za - garudajatim.com)

i

Kepala Dinkes P2KB Sumenep, Ellya Fardansah, saat menyampaikan tentang angka stunting (Za - garudajatim.com)

SUMENEP, Garuda Jatim – Upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menekan angka stunting akhirnya menunjukkan hasil gemilang.

Dalam empat tahun terakhir, prevalensi stunting di kabupaten paling timur Pulau Madura itu menurun tajam hingga ke angka 11,2 persen pada tahun 2024, jauh melesat dari 29 persen pada 2021.

Capaian tersebut bukan sekadar angka statistik, melainkan bukti nyata bahwa kerja kolaboratif lintas sektor di bawah payung Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) telah memberikan hasil konkret di lapangan.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, Ida Winarni, menyebut penurunan signifikan itu tidak terjadi secara instan, melainkan berkat konsistensi dan komitmen semua pihak selama empat tahun terakhir.

“Pada 2021 prevalensinya masih 29 persen. Tahun berikutnya turun ke 21,9 persen, lalu 16,7 persen pada 2023, dan kini 11,2 persen. Kami optimistis tahun 2025 nanti bisa ditekan di bawah 10 persen,” ujarnya. Jumat (17/25)

Menurut Ida, kunci keberhasilan penurunan stunting di Sumenep terletak pada pendekatan gotong royong yang menempatkan keluarga sebagai ujung tombak.

Melalui program Genting, masyarakat diajak untuk menjadi orang tua asuh bagi balita berisiko stunting di lingkungannya masing-masing.

Namun, ia mengingatkan, meskipun capaian tersebut patut disyukuri, upaya pencegahan stunting tidak boleh berhenti.

“Kita tidak bisa menghapus stunting seratus persen karena kelahiran baru selalu terjadi. Tapi kita bisa memastikan setiap anak lahir sehat dan tidak stunting melalui edukasi gizi, pendampingan keluarga, dan pola hidup sehat sejak kehamilan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes P2KB Sumenep, Ellya Fardansah, menjelaskan bahwa Gerakan Genting merupakan bentuk konkret sinergi antar elemen, mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, hingga masyarakat umum.

Program ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Kepala BKKBN Nomor 329/KEP/G2/2024 tentang Panduan Pelaksanaan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting, yang menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pihak dalam menjamin kecukupan gizi anak-anak.

“Genting bukan sekadar program bantuan, tapi gerakan moral bersama untuk menyelamatkan masa depan anak-anak Sumenep. Karena stunting bukan hanya persoalan tinggi badan, tapi persoalan kualitas sumber daya manusia,” tegasnya.

Ia menyampaikan, stunting dapat berdampak panjang terhadap perkembangan otak dan produktivitas seseorang.

“Penelitian menunjukkan, stunting bisa menurunkan skor IQ hingga 11 poin. Bayangkan jika ini dibiarkan, maka cita-cita kita menuju Indonesia Emas 2045 bisa terhambat,” paparnya.

“Ketika semua orang merasa punya tanggung jawab terhadap tumbuh kembang anak di sekitarnya, maka kita tidak hanya menekan angka stunting, kita sedang membangun masa depan bangsa,” pungkas Ellya.(Za/Di)

Facebook Comments Box

Penulis : Za

Editor : Redaksi

Follow WhatsApp Channel garudajatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

APBD 2026 Disahkan Bupati dan DPRD Sumenep
Pertamina Telusuri Dugaan Keterlibatan Jaringan Resmi dalam Kasus Pengoplosan Elpiji di Sumenep
Aktivis Soroti Lambannya Rehabilitasi Sekolah Rp29 Miliar di Sumenep
Dinas PUTR Sumenep Gencarkan Uji Kompetensi Tenaga Konstruksi untuk Wujudkan Pembangunan Desa Berkualitas
HSN 2025, Pemkab Sumenep Wajibkan ASN Kenakan Busana Santri
Festival Musik Tong-Tong se-Madura 2025 di Sumenep Jadi Panggung Kemegahan Budaya
Lautan Jamaah Selimuti Haul Akbar Bhujuk Paranggan: Sumenep Kembali Jadi Pusat Spiritual Madura
Petani Milenial Sumenep Ciptakan Pupuk Organik Inovatif, Menuju Pertanian Ramah Lingkungan dan Mandiri
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:49 WIB

APBD 2026 Disahkan Bupati dan DPRD Sumenep

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:26 WIB

Pertamina Telusuri Dugaan Keterlibatan Jaringan Resmi dalam Kasus Pengoplosan Elpiji di Sumenep

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:42 WIB

Aktivis Soroti Lambannya Rehabilitasi Sekolah Rp29 Miliar di Sumenep

Senin, 20 Oktober 2025 - 15:35 WIB

Dinas PUTR Sumenep Gencarkan Uji Kompetensi Tenaga Konstruksi untuk Wujudkan Pembangunan Desa Berkualitas

Senin, 20 Oktober 2025 - 12:13 WIB

HSN 2025, Pemkab Sumenep Wajibkan ASN Kenakan Busana Santri

Berita Terbaru

Sidang paripurna DPRD Sumenep (Za -  garudajatim.com)

Berita

APBD 2026 Disahkan Bupati dan DPRD Sumenep

Rabu, 22 Okt 2025 - 13:49 WIB